Pengertian Berbicara dan Jenis-Jenis Berbicara
a. Pengertian Berbicara
Beberapa pengertian berbicara dari berbagai pendapat para ahli yaitu:
Beberapa pengertian berbicara dari berbagai pendapat para ahli yaitu:
1) Bicara adalah bahasa lisan seseorang menyampaikan pesan kepada orang lain. Berbicara ini bentuk komunikasi yang paling efektif (Suriansyah: 2009).
2) Berbicara merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi langsung secara tatap muka dengan orang lain (Tarigan, 2006).
3) Berbicara adalah berkata; bercakap; berbahasa; melahirkan pendapat dengan perkataan, tulisan dan sebagainya atau berunding (Moeliono, dkk.;1998).
Berdasarkan penjelasan pakar di atas tentang pengertian berbicara, maka dapat diambil kesimpulan berbicara adalah keterampilan berbahasa untuk berkomunikasi dengan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.
b. Jenis-jenis Kegiatan Berbicara
Berbicara terdiri atas berbicara formal dan berbicara informal. Berbicara informal meliputi: bertukar pikiran, percakapan, penyampaian berita, bertelepon, dan memberi petunjuk. Sedangkan berbicara formal antara lain, diskusi, ceramah, pidato, wawancara, dan bercerita (dalam situasi formal).
Pembagian atau klasifikasi seperti di atas bersifat luwes. Artinya, situasi pembicaraan yang akan menentukan suasana formal dan suasana informalnya. Misalnya: penyampaian berita atau memberi petunjuk dapat juga bersifat formal jika berita itu atau pemberian petunjuk itu berkaitan dengan situasi formal, bukan penyampaian berita antarteman atau bukan pemberian petunjuk kepada orang yang tersesat di jalan.
Bila dikaitkan dengan pembelajaran di SD kelas tinggi, maka peran guru dalam pembelajaran keterampilan berbicara sangat penting dan perlu adanya pemikiran kreativitas guru dan kebijakan guru dalam melayani peserta didik pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, guru perlu menciptakan berbagai pengalaman belajar berbicara agar siswa dapat berlatih berbicara.
Kemampuan berbicara merupakan tuntutan utama yang harus dikuasai oleh seorang guru. Jika seorang guru menuntut peserta didiknya dapat berbicara dengan baik, sesuai dengan situasinya maka guru harus memberi contoh berbicara yang baik. Guru, di samping harus menguasai teori berbicara juga terampil berbicara dalam kehidupan nyata. Guru yang baik juga harus dapat mengekspresikan pengetahuan yang dikuasainya dalam bahasa lisan yang baik.
Sumber http://www.guruberbahasa.com/
Berdasarkan penjelasan pakar di atas tentang pengertian berbicara, maka dapat diambil kesimpulan berbicara adalah keterampilan berbahasa untuk berkomunikasi dengan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.
b. Jenis-jenis Kegiatan Berbicara
Berbicara terdiri atas berbicara formal dan berbicara informal. Berbicara informal meliputi: bertukar pikiran, percakapan, penyampaian berita, bertelepon, dan memberi petunjuk. Sedangkan berbicara formal antara lain, diskusi, ceramah, pidato, wawancara, dan bercerita (dalam situasi formal).
Pembagian atau klasifikasi seperti di atas bersifat luwes. Artinya, situasi pembicaraan yang akan menentukan suasana formal dan suasana informalnya. Misalnya: penyampaian berita atau memberi petunjuk dapat juga bersifat formal jika berita itu atau pemberian petunjuk itu berkaitan dengan situasi formal, bukan penyampaian berita antarteman atau bukan pemberian petunjuk kepada orang yang tersesat di jalan.
Bila dikaitkan dengan pembelajaran di SD kelas tinggi, maka peran guru dalam pembelajaran keterampilan berbicara sangat penting dan perlu adanya pemikiran kreativitas guru dan kebijakan guru dalam melayani peserta didik pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, guru perlu menciptakan berbagai pengalaman belajar berbicara agar siswa dapat berlatih berbicara.
Kemampuan berbicara merupakan tuntutan utama yang harus dikuasai oleh seorang guru. Jika seorang guru menuntut peserta didiknya dapat berbicara dengan baik, sesuai dengan situasinya maka guru harus memberi contoh berbicara yang baik. Guru, di samping harus menguasai teori berbicara juga terampil berbicara dalam kehidupan nyata. Guru yang baik juga harus dapat mengekspresikan pengetahuan yang dikuasainya dalam bahasa lisan yang baik.