Subhanalloh.... Lelaki ini Ikhlaskan Uang 10 Ribu Untuk Pengemis, Namun Balasan dari Pengemis Sungguh Tidak Terduga
Nikmat Allah memang begitu besar kepada para mahluknya, termasuk kepada manusia tapi sayangnya tidak semua orang bisa mensyukuri nikmat tersebut. Bahkan terkadang banyaknya uang dan kenikmatan-kenikmatan lainnya hanya dianggap biasa saja padahal jika direnungkan dan disyukuri betapa besar Allah memberikan nikmat itu kepada manusia. Kisa dibawah ini akan menjadi contoh bahwa uang yang besar belum tentu bisa dirasakan sebagai sebuah kenikmatan.
Disuatu sore Suroto bersama istri dan anaknya pergi ke sebuah pusat perbelanjaan. Dia mengantarkan istri dan anaknya untuk belanja kebutuhan sehari-hari. Selesai berbelanja dia pun keluar untuk pulang. Sesampainya di depan tempat perbelanjaan, istri Suroto dihampiri oleh seorang pengemis tua bersama dengan anaknya yang meminta uang.
Tanpa pikir panjang diapun memberikan lembaran pecahan seribu kepada pengemis itu. melihat nominal uang tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkannya, pengemis itupun menggerak-gerakan jarinya ke mulut seolah-olah akan memberikan isyarat bahwa mereka sudah lama tidak makan. Tapi sayang sekali istri Suroto tetap tidak mau memberi uang tambahan kepada pengemis itu. Dia beersama anaknya justru pergi ke tempat penjual cemilan.
Pada saat yang sama Suroto pergi ke ATM. Kebetulan hari itu adalah tanggal dia gajian. Dia ingin memastikan apakah uang gajinya sudah ditransfer atau belum. Setelah memasukan kartu ATM dan pin, di mesin ATM tertera angka beberapa digit sebagai tanda bahwa uang gajiannya sudah masuk ke rekening. Sambil tersenyum Suroto menarik uang beberapa juta yang kemudian dimasukan ke dompetnya sampai sesak. Tak lupa dia juga melipat uang pecahan 10.000 yang dia niatkan untuk diberikan kepada pengemis yang meminta uang tambahan itu.
Sesampainya di luar ruang mesin ATM, Suroto pun memberikan uang pecahan 10.000 tersebut kepada pengemis itu. tak disangka begitu mengharukannya sambutan dari pengemis itu. berkali-kali dia mengucap kalimat-kalimat hamdallah dan kalimat toyibah lainnya. Suroto juga didoakan oleh pengemis tersebut, tentang kebahagiaannya, tentang keluarganya, tentang karirnya, dan lain sebagainya. Suroto yang tak menyangka akan mendapatkan sambutan yang begitu harunya hanya bisa terdiam. Apa lagi ketika pengemis itu berkata kepada anaknya bahwa akhirnya hari itu mereka berdua bisa makan, maka Suroto sangat kaget. Dia tidak menyangka bahwa pengemis tersebut meminta uang tambahan karena mereka ingin makan. Pengemis itupun segera pergi untuk menuju sebuah warung dan mereka makan disana.
Suroto yang menyaksikan peristiwa itu hanya terdiam dan menangis hingga istri dan anaknya datangpun dia tidak tahu. Setelah itu Suroto menceritakan peristiwa tersebut kepada istrinya. Pada awalnya istri Suroto tidak setuju dengan tindakan suaminya yang memberi uang tambahan kepada pengemis itu sebesar 10.000 tapi setelah dia menceritakan tentang bagaimana bersyukurnya pengemis itu mendapatkan uang 10.000 yang digunakan untuk makan maka istrinyapun bisa mengerti. Mereka berdua malu kepada Allah karena mereka yang telah mendapatkan uang ribuan kali lipat dari uang 10.000 tapi lupa untuk bersyukur.
Itulah sekilas kisah tentang uang 10,000 yang bisa membuat bersyukur. Semoga kisah ini bermanfaat. Sumber https://www.abimuda.com/
Disuatu sore Suroto bersama istri dan anaknya pergi ke sebuah pusat perbelanjaan. Dia mengantarkan istri dan anaknya untuk belanja kebutuhan sehari-hari. Selesai berbelanja dia pun keluar untuk pulang. Sesampainya di depan tempat perbelanjaan, istri Suroto dihampiri oleh seorang pengemis tua bersama dengan anaknya yang meminta uang.
Tanpa pikir panjang diapun memberikan lembaran pecahan seribu kepada pengemis itu. melihat nominal uang tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkannya, pengemis itupun menggerak-gerakan jarinya ke mulut seolah-olah akan memberikan isyarat bahwa mereka sudah lama tidak makan. Tapi sayang sekali istri Suroto tetap tidak mau memberi uang tambahan kepada pengemis itu. Dia beersama anaknya justru pergi ke tempat penjual cemilan.
Pada saat yang sama Suroto pergi ke ATM. Kebetulan hari itu adalah tanggal dia gajian. Dia ingin memastikan apakah uang gajinya sudah ditransfer atau belum. Setelah memasukan kartu ATM dan pin, di mesin ATM tertera angka beberapa digit sebagai tanda bahwa uang gajiannya sudah masuk ke rekening. Sambil tersenyum Suroto menarik uang beberapa juta yang kemudian dimasukan ke dompetnya sampai sesak. Tak lupa dia juga melipat uang pecahan 10.000 yang dia niatkan untuk diberikan kepada pengemis yang meminta uang tambahan itu.
Sesampainya di luar ruang mesin ATM, Suroto pun memberikan uang pecahan 10.000 tersebut kepada pengemis itu. tak disangka begitu mengharukannya sambutan dari pengemis itu. berkali-kali dia mengucap kalimat-kalimat hamdallah dan kalimat toyibah lainnya. Suroto juga didoakan oleh pengemis tersebut, tentang kebahagiaannya, tentang keluarganya, tentang karirnya, dan lain sebagainya. Suroto yang tak menyangka akan mendapatkan sambutan yang begitu harunya hanya bisa terdiam. Apa lagi ketika pengemis itu berkata kepada anaknya bahwa akhirnya hari itu mereka berdua bisa makan, maka Suroto sangat kaget. Dia tidak menyangka bahwa pengemis tersebut meminta uang tambahan karena mereka ingin makan. Pengemis itupun segera pergi untuk menuju sebuah warung dan mereka makan disana.
Suroto yang menyaksikan peristiwa itu hanya terdiam dan menangis hingga istri dan anaknya datangpun dia tidak tahu. Setelah itu Suroto menceritakan peristiwa tersebut kepada istrinya. Pada awalnya istri Suroto tidak setuju dengan tindakan suaminya yang memberi uang tambahan kepada pengemis itu sebesar 10.000 tapi setelah dia menceritakan tentang bagaimana bersyukurnya pengemis itu mendapatkan uang 10.000 yang digunakan untuk makan maka istrinyapun bisa mengerti. Mereka berdua malu kepada Allah karena mereka yang telah mendapatkan uang ribuan kali lipat dari uang 10.000 tapi lupa untuk bersyukur.
Itulah sekilas kisah tentang uang 10,000 yang bisa membuat bersyukur. Semoga kisah ini bermanfaat. Sumber https://www.abimuda.com/