Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Metode Pembelajaran dan Jenisnya

Pengertian Metode Pembelajaran
Metode menurut Djamaluddin dan Abdullah Aly dalam  Kapita Selekta Pendidikan Islam, (1999:114) berasal dari kata meta yang berarti melalui, dan hodos berarti jalan.  Jadi metode adalah jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut Depag RI dalam buku Metodologi Pendidikan Agama Islam (2001:19)  Metode berarti cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.


Menurut  WJS. Poerwadarminta dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, (1999:767) Metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud. Berdasarkan definisi di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa metode merupakan jalan atau cara yang ditempuh seseorang untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

‘Mengajar  adalah  suatu  usaha  yang  sangat  kompleks,  sehingga  sulit menentukan bagaimana sebenarnya mengajar yang baik. Metode adalah salah satu  alat  untuk  mencapai  tujuan.  Sedangkan  pembelajaran  adalah  suatu kegiatan  yang  dilakukan  oleh  guru  sedemikian  rupa  sehingga  tingkah  laku siswa berubah ke arah yang lebih baik (Darsono, 2000: 24).

Menurut Ahmadi (1997:  52) metode  pembelajaran  adalah  suatu  pengetahuan  tentang  cara-cara mengajar  yang  dipergunakan  oleh  guru  atau  instruktur. 

Pengertian  lain mengatakan  bahwa  metode  pembelajaran  merupakan  teknik  penyajian  yang dikuasai  oleh  guru  untuk  mengajar  atau  menyajikan  bahan  pelajaran  kepada siswa  di  dalam  kelas,  baik  secara  individual  ataupun  secara  kelompok  agar pelajaran  itu  dapat  diserap,  dipahami  dan  dimanfaatkan  oleh  siswa  dengan baik.  

Adapun yang dimaksud pembelajaran Menurut Gagne, Briggs, dan wagner dalam Udin S. Winataputra (2008) dalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Sedangkan menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkingan belajar.

Jadi pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan. Jadi dapat dikatakan Teori belajar merupakan upaya untuk mendeskripsikan bagaimana manusia belajar, sehingga membantu kita semua memahami proses inhern yang kompleks dari belajar.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud metode pembelajaran adalah cara atau jalan yang ditempuh oleh guru untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai. Dapat juga disimpulkan  bahwa  metode  pembelajaran  adalah  strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai media untuk mencapai tujuan pembelajaran  yang  telah  ditetapkan. Hal  ini  mendorong  seorang  guru  untuk mencari metode  yang tepat dalam penyampaian  materinya agar dapat diserap dengan  baik  oleh  siswa.  Mengajar  secara  efektif  sangat  bergantung  pada pemilihan dan penggunaan metode mengajar.  

Macam-macam Metode Pembelajaran  

Metode pembelajaran banyak macam-macam dan jenisnya, setiap jenis metode pembelajaran mempunyai kelemahan dan kelebihan masing-masing, tidak menggunakan satu macam metode saja, mengkombinasikan penggunaan beberapa metode yang sampai saat ini masih banyak digunakan dalam proses belajar mengajar. Menurut Nana Sudjana(dalam buku Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, 1989:78 – 86), terdapat bermacam-macam metode dalam pembelajaran, yaitu Metode ceramah, Metode Tanya Jawab, Metode Diskusi, Metode Resitasi, Metode Kerja Kelompok, Metode Demonstrasi dan Eksperimen, Metode sosiodrama (role-playing), Metode problem solving, Metode sistem regu (team teaching), Metode latihan (drill), Metode karyawisata (Field-trip), Metode survai masyarakat, dan Metode simulasi. 

Untuk lebih jelasnya, penulis uraikan beberapa jenis metode pembelajaran sebagai berikut:

1.  Metode ceramah 

Metode ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini tidak senantiasa jelek bila penggunaannya betul-betul disiapkan dengan baik, didukung dengan alat dan media, serta memperhatikan batas-batas kemungkinan penggunaannya. Menurut Ibrahim, (2003: 106) metode  ceramah  adalah  suatu  cara  mengajar  yang  digunakan  untuk menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan 

Metode ini seringkali digunakan guru dalam menyampaikan pelajaran apabila menghadapi sejumlah siswa yang cukup banyak, namun perlu diperhatikan juga bahwa metode ini akan berhasil baik apabila didukung oleh metode-metode yang lain, misalnya metode tanya jawab, latihan dan lain-lain. Guru harus benar-benar siap dalam hal ini, karena jika disampaikan hanya ceramah saja dari awal pelajaran sampai selesai, siswa akan bosan dan kurang berminat dalam mengikuti pelajaran, bahkan bisa-bisa siswa tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh gurunya.

a.  Kelebihan metode ceramah 
  1. Guru lebih menguasai kelas.
  2. Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas. 
  3. Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar. 
  4. Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya. 
  5. Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik.

b.  Kelemahan metode ceramah 
  1. Mudah menjadi verbalisme (pengertian kata-kata). 
  2. Yang  visual  menjadi  rugi,  yang  auditif  (mendengar)  lebih  bisa menerima. 
  3. Membosankan bila selalu digunakan dan terlalu lama. 
  4. Sukar menyimpulkan siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya.  


2.  Metode tanya jawab 

Metode Tanya Jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat ywo way traffic, sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab atau siswa bertanya guru menjawab. Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung antara guru dengan siswa.
Metode  tanya  jawab  dapat juga diartikan sebagai  metode  mengajar  yang  memungkinkan terjadinya  komunikasi  langsung  yang  bersifat  dua  arah sebab  pada  saat yang  sama  terjadi  dialog  antara  guru  dan  siswa. Guru  bertanya  siswa menjawab atau siswa bertanya guru menjawab.  

a. Kelebihan metode tanya jawab  
  1. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa. 
  2. Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya   pikir, termasuk daya ingatan. 
  3. Mengembangkan  keberanian  dan  keterampilan  siswa  dalam menjawab dan mengemukakan pendapat. 

b. Kelemahan metode tanya jawab  
  1. Siswa merasa takut bila guru kurang dapat mendorong siswa     untuk berani dengan menciptakan suasana yang tidak tegang. 
  2. Tidak  mudah  membuat  pertanyaan  yang  sesuai  dengan  tingkat berpikir dan mudah dipahami siswa.
  3. Sering membuang banyak waktu. 
  4. Kurangnya  waktu  untuk  memberikan  pertanyaan  kepada  seluruh siswa. 


3.  Metode diskusi  

Metode diskusi  adalah  bertukar  informasi,  berpendapat,  dan  unsur-unsur pengalaman  secara  teratur  dengan  maksud  untuk  mendapat  pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih cermat tentang permasalahan atau topik yang sedang dibahas. 

Dengan demikian, Metode  Diskusi  adalah metode pembelajaran berbentuk tukar menukar informasi, pendapat dan unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian yang sama, lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu atau untuk mempersiapkan dan merampungkan keputusan bersama. Oleh karena itu diskusi bukanlah debat, karena debat adalah perang mulut orang beradu argumentasi, beradu paham dan kemampuan persuasi untuk memenangkan pahamnya sendiri. Dalam diskusi tiap orang diharapkan memberikan sumbangan sehingga seluruh kelompok kembali dengan paham yang dibina bersama.

a. Kelebihan metode diskusi  
  1. Merangsang  kreatifitas  anak  didik  dalam  bentuk  ide,  gagasan,    prakarsa dan terobosan baru dalam pemecahan masalah. 
  2. Mengembangkan sikap saling menghargai pendapat orang lain. 
  3. Memperluas wawasan. 
  4. Membina  untuk  terbiasa  musyawarah  dalam  memecahkan  suatu masalah. 

b. Kelemahan metode diskusi 
  1. Membutuhkan waktu yang panjang. 
  2. Tidak dapat dipakai untuk kelompok yang besar. 
  3. Peserta mendapat informasi yang terbatas. 
  4. Dikuasai  orang-orang  yang  suka  berbicara  atau  ingin menonjolkan diri. 


4.  Metode demonstrasi 

Metode  demonstrasi  dan  eksperimen  merupakan metode mengajar yang sangat efektif, sebab membantu para siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta yang benar. Demonstrasi yang dimaksud ialah suatu metode mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu.

Metode  demonstrasi  adalah  metode  mengajar  yang  cukup  efektif sebab  membantu  para  siswa  untuk  memperoleh  jawaban  dengan mengamati suatu proses atau peristiwa tertentu.  

a. Kelebihan metode demonstrasi  
  1. Menghindari verbalisme.  
  2. Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari.  
  3. Proses pengajaran lebih menarik. 
  4. Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara     teori dengan kenyataan dan mencoba melakukannya sendiri. 

b. Kelemahan metode demonstrasi  
  1. Memerlukan keterampilan guru secara khusus.  
  2. Kurangnya fasilitas. 
  3. Membutuhkan waktu yang lama.  


5.  Metode Eksperimen  

metode ini bukan sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan satu metode berfikir, sebab dalam Eksperimen dapat menggunakan metode lainnya dimulai dari menarik data sampai menarik kesimpulan.

Metode  eksperimen  adalah  cara  penyajian  pelajaran,  di  mana  siswa melakukan  percobaan  dengan  mengalami  dan  membuktikan  sendiri sesuatu yang dipelajari (Djamarah, 2002: 95).  

Metode  demonstrasi  dan  eksperimen  merupakan metode mengajar yang sangat efektif, sebab membantu para siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta yang benar. Demonstrasi yang dimaksud ialah suatu metode mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu.

a. Kelebihan metode eksperimen  
  1. Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaan.  
  2. Membina siswa membuat terobosan baru.  
  3. Hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk     kemakmuran umat manusia.  

b.  Kelemahan metode eksperimen 
  1. Cenderung sesuai bidang sains dan teknologi. 
  2. Kesulitan dalam fasilitas. 
  3. Menuntut ketelitian, kesabaran, dan ketabahan. 
  4. Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan.


6.  Metode latihan (drill) 

Metode latihan adalah suatu teknik mengajar yang mendorong siswa untuk melaksanakan  kegiatan  latihan  agar  memiliki  ketangkasan  atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari. 

a.  Kelebihan metode latihan 
  1. Untuk memperoleh kecakapan motoris. 
  2. Untuk memperoleh kecakapan mental 
  3. Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat. 
  4. Pembentukan kebiasaan serta menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan. 
  5. Pemanfaatan kebiasaan yang tidak membutuhkan konsentrasi. 
  6. Pembentukan kebiasaaan yang lebih otomatis. 

b. Kelemahan metode latihan. 
  1. Menghambat bakat dan inisiatif siswa. 
  2. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan. 
  3. Monoton, mudah membosankan. 
  4. Membentuk kebiasaan yang kaku.
  5. Dapat menimbulkan verbalisme. 


7.  Metode Pemberian Tugas (Resitasi) 

Metode resitasi adalah metode penyajian bahan di mana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.
  
a. Kelebihan metode resitasi  
  1. Merangsang  siswa  dalam  melaksanakan  aktivitas  belajar  baik individual maupun kelompok. 
  2. Dapat mengembangkan kemandirian. 
  3. Membina tanggung jawab dan disiplin siswa. 
  4. Mengembangkan kreatifitas siswa. 

b. Kelemahan metode resitasi  
  1. Sulit dikontrol. 
  2. Khusus tugas kelompok yang aktif siswa tertentu.  
  3. Sulit memberikan tugas yang sesuai perbedaan individu.  
  4. Menimbulkan kebosanan. 


8.  Metode Karyawisata 

Metode karyawisata (Field-trip), karyawisata di sini berarti kunjungan di luar kelas. Jadi karyawisata di atas tidak mengambil tempat yang jauh dari sekolah dan tidak memerlukan waktu yang lama. Karyawisata dalam waktu yang lama dan tempat yang jauh disebut study tour. 

Melalui  metode  ini  siswa-siswa  diajak  mengunjungi  tempat-tempat tertentu di luar sekolah. Tempat-tempat  yang akan dikunjungi dan hal-hal yang  perlu  diamati  telah  direncanakan  terlebih  dahulu,  dan  setelah kegiatan siswa diminta membuat laporan. 

a. Kelebihan metode karyawisata  
  1. Memiliki  prinsip  pengajaran  modern  dengan  memanfaatkan lingkungan nyata.  
  2. Membuat relevansi antara apa  yang dipelajari dengan kebutuhan di masyarakat.  
  3. Merangsang kreatifitas siswa.  
  4. Bahan pelajaran lebih luas dan aktual.  

b. Kelemahan metode karyawisata  
  1. Kurangnya fasilitas. 
  2. Perlu perencanaan yang matang.
  3. Perlu koordinasi agar tidak tumpah tindih waktu. 
  4. Mengabaikan unsur studi. 
  5. Kesulitan mengatur siswa yang banyak. 


9.  Metode Sistem Regu (Team Teaching)

Metode sistem regu (team teaching), merupakan metode mengajar dua orang guru atau lebih bekerjasama mengajar sebuah kelompok siswa, jadi kelas dihadapi beberapa guru. Sistem regu banyak macamnya, sebab untuk satu regu tidak senantiasa guru secara formal saja, tetapi dapat melibatkan orang-orang luar yang dianggap perlu sesuai dengan keahlian yang kita butuhkan.

10.  Metode Sosiodrama  

Metode  yang  digunakan  untuk  mengajarkan  nilai-nilai  dan  memecahkan masalah- masalah  yang  dihadapi  dalam  hubungan  sosial  dengan  orang-orang  di  lingkungan  keluarga,  sekolah  maupun  masyarakat.  Dalam pelaksanaannya  siswa  diberikan  peran  tertentu  dan  melaksanakan  peran tersebut serta mendiskusikannya di kelas. (Ibrahim, 2003: 107).  

a. Kelebihan metode sosiodrama 
  1. Melatih  siswa  untuk  melatih,  memahami  dan  mengingat  isi  bahan yang akan didramakan.
  2. Melatih siswa berinisiatif dan berkreatif.  
  3. Memupuk bakat.  
  4. Menumbuhkan dan membina kerjasama. 
  5. Mendapat kebiasaan untuk membagi tanggung jawab.
  6. Membina tata bahasa siswa. 

b. Kelemahan metode sosiodrama 
  1. Kurang kreatif bagi anak yang tidak ikut dalam drama. 
  2. Banyak memakan waktu. 
  3. Memerlukan tempat yang luas. 
  4. Mengganggu kelas lain karena gaduh. 


11.  Metode Simulasi

Metode simulasi, simulasi berasal dari kata simulate yang artinya pura-pura atau berbuat seolah-olah. Kata simulasition artinya tiruan atau perbuatan yang pura-pura. Dengan demikian, simulasi dalam metode mengajar dimaksud sebagai cara untuk menjelaskan sesuatu (bahan pelajaran) melalui proses tingkah laku imitasi atau bermain peran mengenai suatu tingkah laku yang dilakukan seolah-olah dalam keadaan yang sebenarnya.

a.Kelebihan Metode Simulasi  
  1. Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang sebenarnya kelak; baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun menghadapi dunia kerja.
  2. Simulasi dapat mengembangkan krwativitas siswa, karena melalui simulasi siswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topik yang disimulasikan.
  3. Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa.
  4. Memperkaya pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diperlukan dalam menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis.
  5. Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses pembelajaran.

b. Kelemahan Metode Simulasi  
  1. Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan kenyataan di lapangan.
  2. Pengelolaan yang kurang baik. sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terabaikan.
  3. Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering mempenggaruhi siswa dalam melakukan simulasi.


Faktor – faktor yang Mempengaruhi Metode Pembelajaran 

Dalam melaksanakan suatu pembelajaran harus diawali dengan kegiatan perencanaan pembelajaran. Perencanaan memiliki fungsi penting agar pembelajaran menjadi lebih terarah. Dalam membuat perencanaan pembelajaran, banyak aspek yang harus dipertimbangkan oleh guru. Oleh karenanya agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan dapat meraih tujuan yang diharapkan, maka dalam menyusun learning design perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar guru harus selalu mencari cara-cara baru untuk menyesuaikan  pengajarannya  dengan  situasi  yang  dihadapi.  Metode-metode yang digunakan haruslah bervariasi untuk menghindari kejenuhan pada siswa. Namun  metode  yang  bervariasi  ini  tidak  akan  menguntungkan  bila  tidak sesuai  dengan  situasinya.  Baik  tidaknya  suatu  metode  pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Berikut ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pembelajaran, antara lain:

a.  Siswa atau peserta didik  

Pemilihan suatu metode pembelajaran, harus menyesuaikan tingkatan jenjang pendidikan siswa. Pertimbangan yang menekankan pada perbedaan jenjang pendidikan ini adalah pada kemampuan peserta didik, apakah sudah mampu untuk berpikir abstrak atau belum. Penerapan suatu metode yang sederhana dan yang kompleks tentu sangat berbeda, dan keduanya berkaitan dengan tingkatan kemampuan berpikir dan berperilaku peserta didik pada setiap jenjangnya

Di  ruang  kelas  guru  akan  berhadapan  dengan  sejumlah  anak  dengan  latar belakang kehidupan yang berlainan. Status sosial mereka juga bermacam-macam.  Demikian  juga  dengan  jenis  kelamin  serta  postur  tubuh.  Pendek kata dari aspek fisik selalu ada perbedaan dan persamaan pada setiap anak didik.  Sedangkan  dari  segi  intelektual  pun  sama  ada  perbedaan  yang ditunjukkan  dari  cepat  dan  lambatnya  tanggapan  anak  didik  terhadap rangsangan  yang  diberikan  dalam  kegiatan  belajar  mengajar.  Aspek psikologis  juga  ada  perbedaan  yaitu  adanya  anak  didik  yang  pendiam, terbuka,  dan  lain-lain.  Perbedaan  dari  aspek  yang  disebutkan  di  atas mempengaruhi  pemilihan  dan  penentuan  metode  yang  mana  sebaiknya guru  ambil  untuk  menciptakan  lingkungan  belajar  yang  kreatif  dalam waktu  yang  relatif  lama  demi  tercapainya  tujuan  pengajaran  yang  telah dirumuskan secara operasional. 

b. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai  

Setiap pelaksanaan pembelajaran tentu memiliki tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Penyelenggaraan pembelajaran bertujuan agar pesera didik sebagai warga belajar akan memperoleh pengalaman belajar dan menunjukkan perubahan perilaku, dimana perubahan tersebut bersifat positif dan bertahan lama. Kalimat tersebut dapat dimaknai bahwa pembelajaran yang berhasil adalah pembelajaran yang tidak hanya akan menambah pengetahuan peserta didik tetapi juga berpengaruh terhadap sikap dan cara pandang peserta didik terhadap realitas kehidupan.

Tujuan  pembelajaran adalah  sasaran yang  dituju  dari  setiap  kegiatan  belajar  mengajar. Hal  ini  dapat  mempengaruhi  penyeleksian  metode  yang  harus  digunakan. Metode  yang  dipilih  guru  harus  sesuai  dengan  taraf  kemampuan  yang hendak diisi ke dalam diri setiap anak didik. Jadi metode harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.  

c. Faktor materi pembelajaran

Materi pelajaran memiliki tingkat kedalaman, keluasan, kerumitan yang berbeda-beda. Materi pembelajaran dengan tingkat kesulitan yang tinggi biasanya menuntut langkah-langkah analisis dalam tataran yang beragam. Analisis bisa hanya pada tataran dangkal, sedang, maupun analisis secara mendalam. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat mampu memberikan arahan praktis untuk mengatasi tingkat kesulitan suatu materi pembelajaran.

d. Situasi belajar mengajar  

Situasi  belajar  mengajar  yang  diciptakan  guru  tidak  selamanya  sama. Maka  guru  harus  memilih  metode  mengajar  yang  sesuai  dengan  situasi yang diciptakan. Di waktu lain, sesuai dengan sifat bahan dan kemampuan yang ingin dicapai oleh tujuan maka guru menciptakan lingkungan belajar secara berkelompok. Jadi situasi yang diciptakan mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar.  

e. Fasilitas belajar mengajar  

Fasilitas pembelajaran berfungsi untuk memudahkan proses pembelajaran dan pemenuhan kebutuhan proses pembelajaran. Bagi sekolah yang telah memiliki fasilitas pembelajaran yang lengkap, ketersediaan fasilitas belajar bukan lagi suatu kendala. Namun demikian tidak semua sekolah memiliki fasilitas pembelajaran dengan standar yang diharapkan. Keadaan tersebut hendaknya tidak menjadi suatu hambatan bagi guru dalam merancang pembelajaran yang tetap mampu menjangkau tujuan pembelajaran. Dalam kondisi tertentu, guru-guru yang memiliki semangat dan komitmen yang kuat tetap mampu menyelenggarakan pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan mampu mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Fasilitas  merupakan  hal  yang  mempengaruhi  pemilihan  dan  penentuan metode  mengajar.  Fasilitas  adalah  kelengkapan  yang  menunjang  belajar anak  di  sekolah.  Lengkap  tidaknya  fasilitas  belajar  akan  mempengaruhi pemilihan metode mengajar.  

f. Faktor alokasi waktu pembelajaran.

Pemilihan metode pembelajaran yang tepat juga harus memperhitungkan ketersediaan waktu. Rancangan belajar yang baik adalah penggunaan alokasi waktu yang dihitung secara terperinci, agar pembelajaran berjalan dengan dinamis, tidak ada waktu terbuang tanpa arti. Kegiatan pembukaan, inti, dan penutup disusun secara sistematis. Dalam kegiatan inti yang meliputi tahap eksplorasi – elaborasi – konfirmasi, mengambil bagian waktu dengan porsi terbesar dibandingkan dengan kegiatan pembuka dan penutup.

g. Guru.  

Latar  belakang  pendidikan  guru  diakui  mempengaruhi  kompetensi. Kurangnya  penguasaan  terhadap  berbagai  jenis  metode  menjadi  kendala dalam  memilih  dan  menentukan  metode.  Apalagi  belum  memiliki pengalaman  mengajar  yang  memadai.  Tetapi  ada  juga  yang  tepatmemilihnya  namun  dalam  pelaksanaannya  menemui  kendala  disebabkan labilnya  kepribadian  dan  dangkalnya  penguasaan  atas  metode  yang digunakan.  

Kriteria  Pemilihan  Metode Pembelajaran

Kriteria pemilihan metode pembelajaran yaitu :
  1. Sifat (karakter) guru
  2. Tingkat perkembangan intelektual dan sosial anak.
  3. Fasilitas sekolah yang tersedia.
  4. Tingkat Kemampuan Guru
  5. Sifat dan tujuan materi pelajaran.
  6. Waktu pembelajaran.
  7. Suasana kelas.
  8. Konteks domain tujuan pembelajaran.


Sedangkan  menurut  Slameto  (2003: 98) kriteria  pemilihan  metode pembelajaran adalah: 
  1. Tujuan  pengajaran,  yaitu  tingkah  laku  yang  diharapkan  dapat ditunjukkan siswa setelah proses belajar mengajar.  
  2. Materi  pengajaran,  yaitu  bahan  yang  disajikan  dalam  pengajaran yang  berupa  fakta  yang  memerlukan  metode  yang  berbeda  dari metode yang dipakai untuk mengajarkan materi yang berupa konsep, prosedur atau kaidah.  
  3. Besar  kelas (jumlah  kelas),  yaitu  banyaknya  siswa  yang  mengikuti pelajaran  dalam  kelas  yang  bersangkutan.  Kelas  dengan  5-10  orang siswa  memerlukan  metode  pengajaran  yang  berbeda  dibandingkan kelas dengan 50-100 orang siswa.  
  4. Kemampuan  siswa,  yaitu  kemampuan  siswa  menangkap  dan mengembangkan  bahan  pengajaran  yang  diajarkan.  Hal  ini  banyak tergantung  pada  tingkat  kematangan  siswa  baik  mental,  fisik  dan intelektualnya.  
  5. Kemampuan  guru,  yaitu  kemampuan  dalam  menggunakan  berbagai jenis metode pengajaran yang optimal.  
  6. Fasilitas yang tersedia, bahan atau alat bantu serta fasilitas lain yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas pengajaran.  
  7. Waktu  yang  tersedia,  jumlah  waktu  yang  direncanakan  atau dialokasikan   untuk  menyajikan  bahan  pengajaran  yang  sudah ditentukan.  Untuk  materi  yang  banyak  akan  disajikan  dalam  waktu yang  singkat  memerlukan  metode  yang  berbeda  dengan  bahan penyajian  yang  relatif  sedikit  tetapi  waktu  penyajian  yang  relatif cukup banyak.  


Ahmadi  (1997:  53)  mengemukakan  syarat-syarat  yang  harus  diperhatikan dalam penggunaan metode mengajar adalah:  
  1. Metode  mengajar  harus  dapat  membangkitkan  motif,  minat  atau gairah belajar siswa. 
  2. Metode  mengajar  harus  dapat  menjamin  perkembangan  kegiatan kepribadian siswa.  
  3. Metode  mengajar  harus  dapat  memberikan  kesempatan  bagi  siswa untuk mewujudkan hasil karya.  
  4. Metode  mengajar  harus  dapat  merangsang  keinginan  siswa  untuk belajar  lebih  lanjut,  melakukan  eksplorasi  dan  inovasi (pembaharuan).  
  5. Metode  mengajar  harus  dapat  mendidik  murid  dalam  teknik  belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.  
  6. Metode  mengajar  harus  dapat  meniadakan  penyajian  yang  bersifat verbalitas  dan  menggantinya  dengan  pengalaman  atau  situasi  yang nyata dan bertujuan.  
  7. Metode  mengajar  harus  dapat  menanamkan  dan  mengembangkan nilai  dan  sikap- sikap  utama  yang  diharapkan  dalam  kebiasaan  cara bekerja  yang  baik  dalam  kehidupan  sehari-hari. 

Guru  sebagai  salah satu  sumber  belajar  berkewajiban  menyediakan  lingkungan  belajar yang  kreatif  bagi  kegiatan  belajar  anak  didik  di  kelas.  Salah  satu kegiatan  yang  harus  dilakukan  adalah  melakukan  penentuan  dan pemilihan  metode.  Suatu  metode  yang  digunakan  oleh  guru  untuk mengajar  harus  benar-benar  dikuasai.  Sehingga  pada  saat penggunaannya dapat menciptakan suasana interaksi edukatif.  

Untuk menghindari kejenuhan dan berhentinya minat siswa terhadap pelajaran yang  disampaikan  maka  hendaknya  guru  menggunakan  metode  yang bervariasi.  Bahkan  metode  yang  digunakan  dapat  menumbuhkan  keinginan siswa untuk belajar secara mandiri dengan menggunakan teknik tersendiri.  Di dalam kelas guru menyampaikan bahan pelajaran. Bahan pelajaran itu akan kurang  memberikan  dorongan  kepada  siswa  untuk  belajar  lebih  lanjut  bila penyampaiannya  menggunakan  strategi  yang  kurang  tepat.  Metode-metode yang  dipilih  dipergunakan  berdasarkan  manfaatnya,  jadi  seorang  guru dikatakan  kompeten  bila  ia  memiliki  khazanah  cara  penyampaian  yang  kaya dan  memiliki  kriteria  yang  akan  digunakan  untuk  memilih  cara-cara  dalam menyajikan pengalaman belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar juga dibutuhkan  alat  bantu  yang  digunakan  untuk  menghilangkan  verbalitas. Sehingga siswa lebih cepat menyerap materi yang telah disampaikan.  

Metode  pembelajaran  yang  diterapkan  guru  hendaknya  dapat  mewujudkan hasil karya siswa. Siswa dituntun untuk dapat berfikir kritis dan kreatif dengan memberikan  kesempatan  kepada  siswa  untuk  menyampaikan  ide-idenya. Pemilihan  metode  yang  kurang  tepat  dengan  sifat  bahan  dan  tujuan pembelajaran menyebabkan kelas kurang bergairah dan kondisi siswa kurang kreatif.  Sehingga  dengan  penerapan  metode  yang  tepat  dengan  berbagai macam  indikator  tersebut  dapat  meningkatkan  minat  siswa  pada  bahan pelajaran  yang  disampaikan  dan  minat  yang  besar  pada  akhirnya  akan berpengaruh terhadap prestasi yang akan diraihnya. 

Demikian artikel tentang metode pembelajaran, "Berbagi Ilmu Berbagi Manfaat" Semoga Bermanfaat "Aminnnnn"



Sumber https://www.gurumapel.com/