Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Orang Tua Motivator Utama Bagi Anak Untuk Jadi Sang Juara OSN

Olimpiade Sains Nasional merupakan salah satu dari sekian banyak Olimpiade yang bergengsi di indonesia. Olimpiade Sains Nasional yang dikenal dengan singkatan OSN mulia dari jenjang SD, SMP dan SMA. Untuk menjadi anak Olimpiade tentu sangat tidak mudah, karena itu perlu dukungan yang banyak dari semua kalangan, tidak cukup dari seklah saja namun yang utama adalahorang tua si anak yang menjadi penggerak utama si anak untuk menjadi sang juara OSN.

 merupakan salah satu dari sekian banyak Olimpiade yang bergengsi di indonesia Orang Tua Motivator Utama Bagi Anak Untuk Jadi Sang Juara OSN

Peran orang tua sangat berpengaruh, kalau di perkirakan tanpa menghitung secara pastinya mungkin peran orang tua untuk menjadikan anak bisa menang dalam olimpiade salah satunya OSN lebih besar dibandingkan perang guru disekolah. Apa pasalnya. orang tua  yang memiliki waktu lebih banyak bersama anak yang bisa memanegerial waktu anak untuk belajar, mulai dari belajar mandiri sampai dengan belajar terbimbing dengan mendatang guru atau pergi ke lembaga bimbingan belajar.

Orang tua yang memiliki jiwa kompetisi tinggi akan membimbing anak dengan cara tersendiri, tentu saja dengan cara yang tidak memberatkan anak tapi mengenai sasaran tujuan yang akan dicapai.

Anak yang pernah menjadi peserta OSN baik tingkat kabupaten, tingkat provinsi lebih lagi sampai ke tingkat nasional akan mendapatkan banyak hal, selain dari pengetahuan keilmuan dibidang yang di ikuti, juga mendapatkan teman baru, bisa berkomuni kasi dan diskusi serta menjalin silaturragmi.

Yang terpenting, janganlah kita membebani mereka supaya menang, kasihan mereka. Stress nanti anaknya mak terlalu banyak beban dipundaknya.
Setelah menjadi peserta OSN baik tingkat kabupaten, tingkat provinsi lebih lagi tingkat nasional, maka berikut minimal hal yang didapatkan bagi anak :

1. OSN merupakan wadah berkompetisi positif bagi anak. Kompetesi dala OSN tingkat kabupaten tidak lagi kompetesi antar teman saja, tapi sudah kompetisi antar sekolah yang pesertanya merupakan jagoan bidang lomba masing-masing. Untuk peserta yang lulus ke tingkat provinsi, kompetisi semakin ketat, tidak lagi anatar sekolah yang berkompetisi, tapi sudah antar kabupaten, pesertanya yang terbaik di kabupaten masing-masing.  Untuk mencapai ke tingkat nasional selain dari perwakilan dari provinsi masing-masing juga bagi peserta yang dinyatakan lolos seleksi tingkat prov.

2. Motivasi Untuk Lebih Rajin Lagi Belajar. Dengan ikutnya anak menjadi peserta OSN maka akan membuat dirinya bisa menempatkan posisi dirinya dimana, maksudnya adalah ia akan tahu dengan kampuannya. Bisa jadi ia merasa hebat disekolahnya, jago pelajaran fisika, jago matematika atau yang lainnya, namun setelah ikut OSK atau OSP baru ia akan tahu kemampuannya sampai dimana. Karena telah bersaing dengan bintang-binga disekolah masing-masing.  Bagi yang menang "menjadi juara osn" ia akan tahu dengan kemampuannya dan trus akan mempertahan minimal atau meningkatkan untuk ikut ke yang lebih tinggi lai, tujuan OSN salah satunya penjaringan menuju Olimpiade Internasional. Bagi yang belumb beruntung, ia akan tahu bahwa masih ada langit di atas langit.

3. Paham akan pelombaan ada yang menang dan ada yang kalah. Kemampuan manusia berbeda, maka tiap perlombaan pasti ada menang dan ada yang kelah. Yang menang adalah sebuah anugrah baginya. Berarti ia memiliki kemampuan lebih. dan bagi yang belum menang akan menjadi pelajaran berharga aginya dari pengalaman, ia akan tahu ia masih butuh belajar dan belajar lagi untuk lebih lagi.

4. Anak akan terlatih dalam membuat sebuah perencanaan dan kerja keras. Untuk menjadi orang hebat tentu harus berlatih. Untuk menjadi sang juara OSN tentu harus belajar dan giat dan trus belatih. Maka anak yang sudah menjadi peserta OSN tentu mereka-mereka yang sudah membuat jadwal belajar mereka secara teratur. Itu adalah sebuah perencanaan mereka untuk mencapai tujuan. Ibaratkan kata "Gagal membuat sebiah rencana, berari merencanakan untuk gagal". Anak-anak OSN tentu terbiasa dengan jadwal belajar dan latihan trus secara rutin.  Rencana yang telah disusun dengan rapi sedemikian rupa, tentu harus dengan kerja keras mengisi rencana yang telah disusun. Tidak bisa main-main dalam berjuang. Dalam perencanaan yang disusun tentu akan ada-ada saja ganguan, maka disini akan memilih melakukan sesuatu itu yang lebih penting dari yang penting atau istilah " Urgen" atau "Skala Prioritas".

5. Yang tak kalah adalah Rasa Percaya diri. Dengan sering ikut olimpiade OSN atau sejenisnya, akan membuat rasa PD anak akan meningkat, ia berani memperlihatkan kemampuannya di umum. Berani bertanding. Tidak sedikit juga anak yang memiliki kemampuan secara penguasan materi belajar, tapi tak punya rasa percaya diri yang kuat, maka ketika ikut perlombaan terppukul mental. Yang terpukul mental seperti ini perlu dilatih trus supaya berani dan percaya diri.

Itulah lima hal yang minimal didapatkan oleh anak setelah menjadi peserta OSN, tentu yang utama adalah dalamnya penguasan bidang keilmuan yang di ikut lombakan baginya. Untuk mencapai anak menjadi peserta OSN tentu orang tua punya peran besar dalam menggerak akan anak, orang tua motor utamanya.

Sumber https://folderosn.blogspot.com/