Kualitas dan Karakteristik Air Laut
Lautan menyelimuti hampir 70% permukaan bumi, namun setiap lautan memiliki perbedaan kualitas dan karakteristik. Kualitas air laut ditentukan oleh faktor konsentrasi bahan material larut di dalamnya. Air laut merupakan campuran dari 96,5% air tawar dan 3,5% material lain seperti garma-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik serta partikel-partikel tak terlarut. Sifat-sifat fisik utama air laut ditentukan oleh 96,5% air murni. Air laut di berbagai wilayah di bumi ini dapat dibedakan satu sama lainnya. Perbedaan tersebut ditentukan oleh suhu, kecerahan dan salinitas.
a. Suhu air laut
Kondisi suhu laut banyak ditentukan oleh faktor penyinaran matahari yang disebut insolasi. Intensitas penyinaran matahari di daerah tropis tentunya berbeda dengan hasil pemanasan di daerah lintang tengah atau kutub. Pola suhu air laut pada umumnya adalah sebagai berikut:
1. Semakin ke kutub semakin dingin
Suhu air laut dari khatulistiwa berangsur menjadi dingin ketika sampai di wilayah kutub. Di wilayah ekuator, suhu air laut sekitar 28 derajat C, sedangkan pada laut-laut di daerah kutub berkisar antara 0 derajat sampai 2 derajat C.
Panas matahari hanya berpengaruh terhadap lapisan atas permukaan air laut saja. Sementara di dasar lautan, suhu rata-rata adalah 2 derajat C. Penyebab utama fenomena tersebut adalah air dingin yang berasal dari daerah kutub mengalir ke arah ekuator. Laut yang tidak dipengaruhi arus dingin suhunya akan tetap tinggi. Seperti di Laut Tengah sampai jauh ke bawah,suhunya 130 derajat C, karena Ambang Gibraltar menghambat arus dingin dari Samudera Atlantik.
b. Kecerahan air laut
Kecerahan atau warna air laut ditentukan oleh biota laut dan zat anorganikdi dalam laut. Warna laut pada umumnya adalah sebagai berikut:
1. Warna hijau karena endapan lumpur atau jumlah plankton yang besar di perairan.
2. Warna merah karena banyak mahluk-mahluk kecil merah (bakteri hijau biru menghasilkan warna merah) terapung di laut (Laut Merah).
3. Warna kuning karena adanya lumpur kuning.
4. Warna hitam karena adanya lumpur biru hitam (Laut Hitam).
5. Warna putih karena permukaannya selalu ditutupi es (Laut Arktik dan Selatan)
c. Salinitas Air Laut
Salinitas adalah jumlah kadar garam yang terkandung dalam tiap 1 kg air laut. Salinitas normal air laut adalah 35%. Kadar salinitas laut dipengaruhi oleh faktor berikut:
1. Penguapan, kadar garam semakin tinggi jika penguapan air laut besar.
2. Volume air tawar, jika jumlah air tawar yang bermuara ke laut tinggi maka kadar salinitasnya semakin rendah.
3. Curah hujan, makin tinggi curah hujan maka kadar garam semakin rendah.
4. Jumlah air es, semakin banyak cairan es yang masuk ke dalam laut, kadar garam semakin rendah.
Zat mineral dan organisme ari laut
Zat mineral utama yang terkandung dalam air laut adalah kloroda (55%), natrium (31%), sulfat (8%), magnesium (4%), kalsium (1%), potassium (1%) dan sisanya kurang dari 1% terdiri dari brom, stronsium, flour dan boron. Sumber utama dari zat mineral laut adalah pelapukan batuan di darat, gas vulkanik dan sirkulasi hidrotermal di dasar laut dalam.
Pipa hidrotermal merupakan retakan di permukaan bumi yang memanaskan perairan di atasnya. Pipa hidrotermal banyak ditemukan di dekat daerah yang memiliki aktifitas vulkanik aktif.
Bintang Laut Bermain di Karang, pic:http://www.anneahira.com/ |
Organisme yang banyak ditemukan di laut bermacam-macam dan dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Plankton, terdiri dari dua jenis yakni:
- Fitoplankton, merupakan tumbuhan kecil yang melayang-layang di air, sebagai bahan makanan bagi ikan-ikan laut sedang dan kecil, dapat memproduksi makanannya sendiri (fotosintesis). Contohnya adalah alga merah di Laut Merah.
- Zooplankton, merupakan bagian hewan-hewan kecil yang sangat banyak jumlahnya, sebagai bahan makanan bagi ikan dan endapan plankton di laut dangkal merupakan bahan dasar terbentuknya gas dan minyak bumi setelah mengalami proses dalam jangka waktu hingga jutaan tahun contohnya ubur-ubur dan crustacea.
Bentos, merupakan organisme dasar laut yang hidup menempel pada pasir maupun lumpur. Contohnya adalah kerang, bulu babi, bintang laut dan terumbu karang. Tubuh bentos mengandung mineral kapur dan batu karang kita lihat di pantai merupakan sisa-sisa rumah atau kerangka bentos. Baca juga: 11 jenis awan baru menurut WMO, penasaran?
Sumber https://geograph88.blogspot.com/