Model Pembelajaran PAUD Kurikulum 2013 (Pendekatan Saintifik)
Model Pembelajaran PAUD Kurikulum 2013
Istilah Model Pembelajaran PAUD Kurikulum 2013, Metode Pembelajaran PAUD Kurikulum 2013, Strategi Pembelajaran PAUD Kurikulum 2013, dan Pendekatan Pembelajaran PAUD Kurikulum 2013 adalah hal yang selalu melekat pada seorang pengajar pada umumnya.
Sebagai seorang pengajar/ guru PAUD, seringkali kita dipusingkan dengan istilah Model Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Strategi Pembelajaran dan Pendekatan Pembelajaran. Nah, kebetulan disini saya akan share tentang semua itu khususnya dalam Pembelajaran PAUD Kurikulum 2013.
Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran.
Kita mulai dengan Pendekatan dulu deh, dalam kurikulum 2013 pendekatan yang paling populer adalah Pendekatan Saintifik, Apa itu pendekatan saitifik?. Pendekatan Saintifik adalah Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruk kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan melalui tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan.
Mengamati (Observing); Proses mengamati benar-benar dilakukan oleh anak tidak karena diberi tahu guru. Apabila anak belum terbiasa dengan proses ini, guru dapat mendukungnya dengan kata-kata: “kamu boleh memegang, mencium, mendengarkan, mencicipinya... nah apa yang kamu rasakan?
Menanya (Questioning); Perlu guru lakukan untuk mendukung kemampuan menanya adalah sebagai berikut:
- Pada dasarnya anak senang bertanya. Saat anak tidak punya gagasan untuk bertanya, guru boleh memancingnya, misalnya: Waktu kita petik tadi bunganya masih segar, kenapa sekarang menjadi layu ya?
- Apabila anak bertanya dengan pertanyaan demikian, sebaiknya tidak usah langsung dijawab, tetapi pancing agar ia mencari jawabannya, midsalnya: “oya ya.. Mengapa demikian ya..menurut kamu kenapa?
- Bila ada buku yang sesuai, ajaklah anak untuk mencari jawabannya di buku, untuk mengenalkan buku sebagai sumber ilmu sejak usia dini, misalnya: mari kita lihat di buku ini.
Mengumpulkan (Colecting):
- Bentuk dukungan guru untuk membangun kemampuan anak di tahap ini adalah:
- Saat anak bermain ia membutuhkan waktu untuk menerapkan gagasannya, karenanya guru memberi waktu untuknya menyelesaikan gagasan melalui bahan dan alat yang digunakannya.
- Bila anak tidak memiliki gagasan bermain, guru dapat memberi contoh awal, selanjutnya anak dapat melakukan sendiri
- Bila anak sudah selesai, guru dapat memperluas gagasan dengan cara memberi pertanyaan terbuka misalnya: Wah .. Sudah banyak daun bunga yang sudah ditempel, dimana tempat menempel daun yang kecil-kecil?
Mengasosiasi (Associating): Proses asosiasi dapat terlihat saat anak mampu:
- Menyebutkan persamaan: itu sama dengan ......
- Menyebutkan perbedaan: kalau ini .... Tapi itu ....
- Mengelompokkan: yang ini temannya ini
- Membandingkan: daun ku lebih besar dari daun kamu, .... dst
tentu saja kemampuan di atas sangat tergantung pada kemampuan yang dimiliki anak dan usia anak. Dukungan guru untuk memunculkan kemampuan asosiasi dapat dilakukan dengan memancing pernyataan, seperti berikut:
- Menyebutkan persamaan: itu sama dengan ......
- Menyebutkan perbedaan: kalau ini .... Tapi itu ....
- Mengelompokkan: yang ini temannya ini
- Membandingkan: daun ku lebih besar dari daun kamu, .... dst
tentu saja kemampuan di atas sangat tergantung pada kemampuan yang dimiliki anak dan usia anak. Dukungan guru untuk memunculkan kemampuan asosiasi dapat dilakukan dengan memancing pernyataan, seperti berikut:
- Ini daun pinggirnya bergerigi seperti apa ya..?
- Apabila anak menghubungkan dengan sesuatu , maka guru harus menguatkan dan bertanya yang lebih luas lagi, misalnya: Bu guru daunnya warna coklat seperti warna pintu itu. Guru bisa menguatkan: oya.. benar, terus apa lagi ya yang berwarna coklat.. ?
Mengkomunikasikan (Communicating): Dukungan Dukungan guru saat anak mengkomunikasikan karyanya adalah perhatian yang tulus.
- “Bu guru lihat...aku sudah membuat....” contoh celoteh anak. tanggapan guru: oya.. Bisa kamu ceritakan kepada ibu guru..?
- Untuk penguatan, guru dapat menyatakan: Kamu berhasil menyelesaikan tugasmu dengan baik, apakah mau membuat lagi atau mencoba kegiatan main yang lain..?
Semoga artikel Model Pembelajaran PAUD Kurikulum 2013 ini dapat bermanfaat bagi anda pengajar PAUD umumnya dan untuk saya pada khususnya. Update terus blog ini untuk dapatkan artikel dan file terbaru lainnya.
Download Juga :
Sumber http://www.downloadadmintrasisekolah.com/