Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kinerja Mendikbud Muhadjir Effendy Di Mata Publik


Publik menilai positif Kinerja Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy dalam memperbaiki kualitas pendidikan nasional.

Berdasarkan hasil riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) baru-baru ini mengeluarkan hasil survei dengan menempatkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), di peringkat ketiga sebagai kementerian yang dinilai paling baik kinerjanya oleh publik.

Hasil survei tersebut menyebutkan pada Oktober 2016 sekitar 38 persen warga merasa semakin ringan dalam memenuhi kebutuhan pendidikan, sedangkan 29 persennya merasa semakin berat dan 29 persen sisanya sama saja. Nilai persentase ini meningkat empat persen di mana pada Juli 2016 respon positif masyarakat hanya mencapai 34 persen.

Direktur Program SMRC, Sirojudin Abbas mengatakan, selain Kemdikbud, ada juga Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Agama, dan Kementerian Keuangan yang dinilai baik kinerjanya oleh publik.

"Kementerian yang dinilai paling baik kinerjanya adalah Kementerian Kelautan dan Perikanan sebanyak 23 persen, Kementerian Agama 8,4 persen, Kemendikbud 5,5 persen dan Kementerian Keuangan 4,6 persen," ujar Direktur Program SMRC, Sirojudin Abbas saat menggelar diskusi di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Minggu (23/10) kemarin.
"Sejak dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy memang langsung bekerja dengan baik," katanya dalam keterangan tertulisnya.

Perombakan besar-besaran seperti yang seringkali diamanatkan Presiden Jokowi ia jalankan dengan cepat. Fokusnya ada pada tiga hal, yaitu penguatan pendidikan karakter, inovasi dan percepatan distribusi KIP, serta rehabilitasi sekolah.

Demikian pula dengan upaya revitalisasi pendidikan vokasional maupun program fullday school yang sempat mencuat ke permukaan, perlahan mulai direspon positif. Terbukti kini ada ribuan sekolah yang siap menjadi model percontohan sekolah dengan mengutamakan pendidikan karakter ini.

Kemudian Sirojudin menekankan, survei nasional ini terkait dua tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla.

"Berdasarkan hasil survei menunjukkan bahwa masyarakat sangat puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo selama dua tahun terakhir ini," ungkapnya.


Populasi survei nasional ini adalah warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Populasi dipilih secara multi random sampling sebanyak 1220 responden dengan margin of error 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
source : www.merdeka.com

Sumber https://www.pgrionline.com/