Permainan Ini Bisa Meningkatkan Kecerdasan Anak, Ayo Dicoba
Permainan Ini Bisa Meningkatkan Kecerdasan Anak, Ayo Dicoba | Belajar sambil bermain adalah salatu satu cara efekti membuat suasana belajar menjadi lebih menyenangkan. Banyak model permainan yang bisa dijadikan sebagai media belajar. Baik itu belajar matematika, belajar geografi, belajar IPA sampai belajar bersosial. Tugas kita sebagai orang tua maupun guru adalah memilih model permainan yang tepat untuk mengembangkan kecerdasan anak.
Permainan untuk meningkatkan kecerdasan anak bisa berupa permainan tradisional ataupun modern. Keduanya memiliki manfaat yang sama untuk mengembangkan atau meningkatkan kecerdasan anak. Tergantung jenis permainannya. Jadi, untuk meningkatkan kecerdasan anak tidak harus dari permainan modern apalagi permainan yang berkutat dengan gadget. Bukan tidak boleh bermain gadget, tapi kalau tidak memberikan aplikasi yang tepat justru gadget bisa membuat anak malas belajar.
Nah kira-kira permainan apa saja yang bisa membantu meningkatkan kecerdasan anak? Dari sekian banyak model permainan berikut saya kutipkan beberapa permainan baik modern maupun tradisional yang bisa digunakan sebagai model pembelajaran.
5 Permainan Modern Untuk Mengasah Otak Anak
1. Catur
Selain sebagai permainan catur juga masuk sebagai cabang olahraga. Permainan yang menggunakan bidak (papan) dan anak catur ini sangat populer. Permainan ini termasuk permain internasional, karena hampir di semua negara ada permainan catur dan cara bemainnya juga sama di seluruh dunia. Maka permainan catur kini juga ada dalam bentuk aplikasi yang bisa dimanikan di PC (komputer) ataupun smartphone dan iPhone.
Menurut para ahli terapi otak, permain catur sangat baik untuk meningkatkan daya ingat seseorang. Permainan catut murni mengandalkan otak. Karena untuk bisa memenangkan permainan ini tidak bisa sembarangan. Tidak hanya bisa memindah-mindahkan anak catur, tapi harus menguasai berbagai strategi bertahan dan menuyerang.
Dari permainan dan mengolah strategi ini tanpa disadari bisa mengembangkan logika. Selain itu juga bisa mengembangkan daya imajinasi dan kreatifitasnya, banyak kombinasi yang pemain ciptakan untuk menjadi penyerang dan pelindung. Dengan sudut pandang masing-masing pemain catur dapat memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi di langkah selanjutnya.
2. Rubik
Permainan yang satu ini kelihatannya sederhana dan tidak ada manfaatnya. Hanya memainkan sebuah kubus yang tersusun dari beberapa kubus kecil dengan berbagai warna. Tapi jangan salah, permainan ini juga tidak bisa dimainkan dengan sembarangan. Karena jika ingin menempatkan semua sisi rubik dengan satu warna membutuhkan kejelian dan ketelitian berpikir. Permainan yang ditemukan tahun 1974 oleh seorang Profesor Arsitektur bernama Ernő Rubik yang berasal dari Hungaria memang memiliki tingkat kerumitan tersendiri bagi pemainnya.
Sama halnya dengan permianan catur, permainan rubik ini juga bisa membantu meningkatkan daya ingat, kecerdasan juga kesabaran. Semakin seiring zaman bentuk rubikpun berbeda-beda. Dulu yang hanya berukuran 3×3 sekarang tersedia ukuran 6×2. Jadi, tidak salahnya jika anda membiarkan anak asyik bermain rubik.
3. Puzzle
sumber image : http://www.wandah.org/ |
Puzzle, yaitu permainan menyatukan kepingan-kepingan yang terpisah sehingga menjadi sebuah kesatuan yang utuh. Adu duh.... sedikit puitis ya. Seperti henda menyatukan dua hati yang terpisah dalam satu tautan cinta yang abadi. Hehehe....
Ya, permainan rubik memang merupakan permainan yang mengasyikan. Model permainannya juga beragam. Bisa degan model gambar, model huruf dan lain sebagainya. Misal, satu gambar sempurna dipecah-pecah ke beberapa pecahan puzzle. Nah tugas anak adalah mencari bagian-bagian gambar tersebut dan menyusunnya sehingga menjadi satu gambar yang utuh dan sempurna.
Ternyata permainan ini juga bisa untuk melatih daya ingat, intuisi, daya nalar dan melatih kesabaran. Dengan bermain ini anak akan belajar bagaiman menemukan sebuah solusi dari masalah yang sedang dihadapi. Sama seperti seseorang yang hendak menyelesaikan masalah yang sangat rumita dalam kehidupan.
4. Lego
Permainan lego juga bisa dijasdikan sebagai media melatih dan mengembangkan daya ingat dan imajinasi anak. Anak akan berimajinasi apa yang akan dibentuk dari kepingan-kepingan lego yang ada. Otak ibarat perut yang selalu haus akan ilmu dan pengetahuan. Jadi jika anak sering bertanya ini dan itu, jangan disalahkan itu adalah perkembangan anak yang normal. Artinya anak memiliki keingin tahuan yagn sangat besar. Nah dengan lego, anak bisa lebih meningkatkan ketajaman berpikirnya.
5. Halma
Sama dengan catur, permainan hal juga membutuhkan strategi dan taktik dalam bermain. Bedanya, permainan halm bisa dimainkan lebih dari dua orang. Permainan ini berbentuk geometri, tersedia home bagi pemain. Permainan ini sanga baik untuk meningkatkan kemampuan otak dalamhal strategi, taktik bermain, dan berpikir visioner. Bagi anda yang sering bermain ini, secara tidak langsung anda belajar mengambil keputusan yang tepat dan cepat dalam menghadapi suatu masalah.
Permainan Tradisional Yang Bisa Meningkatkan Kecerdasan Otak
Permainan tidak hanya ada dizaman sekarang. Sepertinya bermain sudah menjadi kebiasan anak bahkan orang dewasa sejak zaman dahulu. Faktanya banyak sekali permainan-permaiann tradisional yang tetap eksis hingga kini. Permainan-permainan warisan nenek moyang ini bahkan memiliki manfaat untuk meningkatkan kecerdasan anak. Apa saja permainan tradisional yang bisa membantu meningkatkan kecerdasan anak. Berikut usalannya.
-
Congklak, Mengasah Kecerdasan Otak Kiri
Sumber Image : https://zaka4share.wordpress.com |
Otak manusia terdiri dari otak kanan dan otak kiri. Masing-masing otak kanan dan kiri juga memiliki fungsinya masing-masing dan cenderung dominan pada salah satunya. Mungkin anda penasaran otak mana yang lebih dominan, anda bisa membaca cara test otak kanan dan otak kiri. Selain bisa diketahui otak mana yang lebih dominan juga bisa mengoptimalkan otak kita dengan trik-trik tertentu. Nah, permainan congklak ini ternyata bisa dijadikan sebagai media permainan untuk mengasah otak kiri.
Otak kanan identik denga kemampuan pada matematis atau logika. Nah cara bermain congklak dimana harus memperhitungkan stiap langkah dengan mengambil jumlah batu pada satu lubang inilah yang mengasah kemampuan logika pemainnya. Misal mengambil batu berapa untuk berapa langkah dan akhirnya akan jatuh pada lubang bagian mana, jika jatuh di lubang lawan yang ada batunya maka batu lawan menjadi milik kita. Dengan demikian pada saat bermain congklak otak kiri akan selalu aktif dan terus bekerja mengatur strategi secara cepat dan sistematis.
-
Mobil-mobilan Tradisional, Mengasah Kecerdasan Otak Kanan
Berbeda dengan otak kiri, otak kanan memiliki fungsi pada daya imajinasi, kreatifitas dan sosial. Untuk mengasah otak kiri ini maka dibutuhkan permainan yang akan mengasah daya kreatifitas. Permainan tradisional membuat mobil-mobilan dari kulit jeruk bali ini salah satu permainan yang bisa mengasah ketajaman otak kiri dalam berimajinasi.
Seorang anak harus mampu menggambarkan secara jelas dalam otaknya tentang bentuk apa yang akan dibuat dari sekumpulan kulit jeruk. Maka ketika anda ingin membuat mobil-mobilan dengan kulit jeruk yang identi dengan sampah ini jangan dilarah. Biarkan dia berimajinasi dan menuangkannnya dalam sebuah karya.
Seorang anak harus mampu menggambarkan secara jelas dalam otaknya tentang bentuk apa yang akan dibuat dari sekumpulan kulit jeruk. Maka ketika anda ingin membuat mobil-mobilan dengan kulit jeruk yang identi dengan sampah ini jangan dilarah. Biarkan dia berimajinasi dan menuangkannnya dalam sebuah karya.
-
Layang-layang, gobak sodor dan Petak Umpet, Mengasah Kecerdasan Emosi (ESQ)
Permainan-permainan ini merupakan permainan favori saya semasa kecil. Namun sayang saat ini permainan tradisional ini sudah jarang sekali bahkan hampir tidak lagi dimainkan oleh anak-anak. Anak-anak lebih suka permainan yang tidak menyita tenaga. Padahal permainan ini sangat baik dalam meningkatkan kecerdasan emosional anak. Perlu diketahui bahwa kecerdasan terbagi menjadi 3 macam yaitu kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Ketiga kecerdasan ini harus dioptimalkan secara bersama agar seimbang.
Pada permainan layang-layang, anak akan dilatih kecerdasa emosinya melalui kesabaran. Mulai dari pembuatan kerangka layang-layang agar bisa terbang sampai kesabaran dalam mencari arah angin yang tepat dalam menerbangkannya. Pada permainan gobak sodor anak dilatih untuk berhubungan dan bekerjasama. Di sini anak akan belajar pentingnya sebuah hubungan sesama manusia dan bisa saling membantu. Sedangkan pada petak umpet dilatih pada kesabaran menemukan teman-temannya yang bersembunyi.
Nah itulah permainan yang bisa meningkatkan kecerdasan anak, baik itu kecerdasan otak kanan maupun otak kiri, kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Melalui sebuah permainan anak bisa belajar logis, belajar bersosial bahkan bisa belajar tentang ketuhanan. Di tengah-tangah makin terpinggirkannya permainan tradisional ayo kita kembangkan kembali permainan-permainan anak yang bisa membantu mengembangkan dan meningkatkan kecerdasan anak. Sumber http://mangwaskim.blogspot.com/